Label

Kamis, 25 Agustus 2011

edCoustic - 7 Surga.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - edCoustic - 7 Surga.mp3

edCoustic - 7 Surga.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/4BaOLfuo/edCoustic_-_7_Surga.html" target="_blank">edCoustic - 7 Surga.mp3</a>

Sabtu, 06 Agustus 2011

Inikah hidayah itu....

IInikah hidayah itu... yang q sebut hidayah yang sebelumnya mungkin tak pernah terbersit difikiranku tuk mendapatkan ataupun mencarinya. Perlahan namun pasti hidayah itu aku dapatkan. Memang sebuah hidayah itu bukan dipertukkan hanya untuk seorang muallaf saja, namun hidayah itu bisa didapat oleh semua orang muslim yang ingin mencari kebenaran tentang Tuhannya, tentang pendalaman mengenai agamanya, tentang indahnya hidup bersama Illahi.


Jika diingat jaman-jaman dulu waktu belum begitu mengerti islam, ya menjalaninya biasa - biasa saja. Tak ada kesadaran, ghiroh, dan upaya saya dalam meningkatkan kualitas keimanan yang saya miliki.
Kehidupan saya sama sekali tidak pernah dihiasi dengan ikut kajian2 atau yang berbau dengan agama paling sholat 5 waktu ataupun tadarus dan selebihnya tak pernah terlintas dipikiran saya mencari upaya untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah.
Semua itu berawal ketika saya sakit, saat itu saya benar2 merasa nikmat sehat itu sangat dan amatlah berharga bagi saya yang saat itu sedang tidak saya peroleh. Ketika mendapat ujian sakit itu saya berpikir kenapa saya begitu melupakan Allah saat nikmat sehat berada di genggaman saya, saya tidak pernah mengisi hari - hari saya dengan amal sholat atau upaya peningkatan kwalitas keimanan saya.
Dari situ saya mulai sadar dan mulai berbenah untuk menjadi lebih. Saya mulai sering dan senang ikut kajian2, hal - hal yang tak pernah saya saya sadari sebelumnya bahwa kegitan2 seperti ini banyak manfaatnya selain Tholabul Ilmi juga mempererat Ikatan Ukhuwah diantara sesama Umat Allah.Saya mulai senang denger radio Islam, majalah2 islam, dan berkumpul dengan orang - orang Sholeh. Berkumpul dengan orang - orang sholeh membuat hati saya menjadi tentram dan ada keinginan ingin menjadi seperti mereka.
Sahabat, mempertahankan keimanan itu jauh lebih sulit dari kita mendapat hidayah... maka jangan pernah sia-siakan hidayah Allah yang telah kamu miliki, tetap istiqomah..... jangan sampai kita futur kemudian kufur nikmat. Ingat, Allah memberi apa yang selalu kita butuhkan.

KEEP ISTIQOMAH... !!! KEEP UKHUWAH !!!

Jumat, 05 Agustus 2011

arti indahnya UKHUWAH ****** ^_^

UKHUWAH bukan pelangi yang indah yang hanya sekejab
UKHUWAH bukan matahari yang menemani setengah hari 
tapi UKHUWAH adalah hati yang melekat dalam diri dan akan ada dalam jiwa.
Dunia ini indah karenda UKHUWAH yang saling memberi tiada batas
Ada sapa dalam duka, ada doa dalam ketakutan, ada maaf dalam setiap khilaf.
UKHUWAH bukan terletak pada pertemuan, bukan pada manisnya ucapan di bibir, namun UKHUWAH terletak pada ingatan seseorang terhadap saudaranya dalam doanya. ^_^
Smangat sahabat... UKHUWAH itu memang indah!!!


Menuju Surga dengan Cinta

Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta.

Sabda Rasullulah SAW.:

"Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya,

firman Allah SWT:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).

Jelaslah bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin, seperti halnya cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam

sabda Rasulullah SAW :

"Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim)

Dalam hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.

Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah penunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.

Sayangnya dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat terlena dengan tontonan kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini bahkan banyak yang menyalahartikan makna cinta sebenarnya, sehingga terdorong melewati batas pergaulan dan tatasusila seorang mukmin.

Untuk itu, renungkanlah sejenak hakikat kehidupan kita di dunia.

Rasullulah SAW bersabda:

"Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri sendiri." Juga sabda Rasulullah, "Barang siapa ingin mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah ia mencintai orang lain karena Allah." (HR Hakim dari Abu Hurairah).


NB:

Assalaamualaikum Warahmatullaahi Wabaraakaatuh

Kepada Anngota : Forum Silaturahmi dan diskusi kehidupan dalam pandangan Islam..

Afwan Ya Akhi Ya Ukhti, Alhamdulillahhirobbil'alamin....
ana baru dapat mengirim pesan-pesan Tausiah kepada para Sahabat Forum yang akhir-akhir ini agak berhenti sejenak, oleh faktor kondisi fisik ana yang kurang sehat akibat kurang Istirahat Hingga menyebabkan gelaja Typus..

Salam Ukhuwah Saudaraku Fillah...!!

Wa'alaikum salam Warohmatullah hiwabarokatu....^_^

UKHUWAH-(1)

KEUTAMAAN UKHUWAH ISLAMIYAH

Ukhuwah islamiyah selalu menghadirkan pesona yang luar biasa dan merupakan kebutuhan fitrah dan asasi yang senantiasa menuntut untuk dipenuhi. Dan sejak dahulu, kini, hingga akhir jaman, senantiasa dirindukan perwujudannya dalam kehidupan Umat Islam.

Adapun keutamaan Ukhuwah yang lebih utama adalah nikmat Allah SWT yang besar. Memutuskan ukhuwah sama saja dengan mengkufuri nikmat tersebut. Allah SWT berfirman dalam Surat Ali .Imran (3) ayat 103, yaitu : "Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah keseluruhannya, dan janganlah kamu berpecah belah. Ingatlah kamu akan nikmat Allah yang dilimpahkanNya kepadamu ketika kamu dalam keadaan saling bermusuhan, lalu Allah menyatukan antara hati-hati kamu. Maka jadilah kamu dengan nikmatNya bersaudara."

Sehingga jika diri sudah memahami ayat-ayat Allah mengenai keutamaan berUkhuwah, maka wajah diri akan semakin bersinar, dosa-dosa mereka diampuni, pada hari kiamat mereka berada dibawah naungan Arsy-Nya, berada dalam naungan cinta pada Allah, berada di dalam Surga Allah dan keridhoanNya, dan merasakan .manis.nya Iman dalam hati..Subhanallah.

SYARAT-SYARAT UKHUWAH ISLAMIYAH

1. Ikhlash karena Allah semata,
2. Harus disertai Iman dan Taqwa (Qs. Al Hujuuraat (49) : 10, Qs. Az Zukhruf : 67),
3. Harus berjanji untuk berhukum dengan hukum Allah SWT dan mengembalikan segala persoalan kepada petunjuk Nabi Muhammad SAW.
4. Tegak berasas Nasihat karena Allah,
5. Setia dalam waktu senang dan waktu susah.

Apabila persyaratan diatas terpenuhi, maka ukhuwah akan tangguh dan tegar, tidak akan terpengaruh oleh badai dan topan yang menerpanya. Dia akan menjadi kokoh seperti gunung, bersinar seperti matahari dan akan selalu tegar seperti pagi yang cerah.

INDAHNYA MERETAS UKHUWAH HARMONIS BUAT DAKWAH SEMAKIN .MANIS.

Islam selalu menghendaki ukhuwah yang bersih lahir dan batin. Hingga persaudaraan hangat yang muncul pun bukanlah lips service semata, namun memang terpatri kuat di dalam dada. Untuk memujudkannya, Rasulullah SAW. memberikan kiat-kiatnya :

1.
Beritahukan kecintaan anda kepada yang anda cintai atas nama Allah : Dari Anas ra., ketika seseorang berada disisi Rasulullah SAW, lalu seorang sahabat berjalan melewatinya. Orang yang berada disisi Rasulullah tersebut mengatakan, "Ya Rasulullah, aku mencintai dia." Rasul bersabda : "Apakah kamu sudah beritahukan padanya ?." Orang itu menjawab, "Belum" Lalu Rasulullah SAW bersabda, .Beritahukan kepadanya !.. Orang itu pun memberitahukan kepada sahabatnya dan berkata, "Sesungguhnya akuu mencintaimu karena Allah." Kemudian sahabatnya menjawab, "Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karenaNya" (HR. Abu Dawud).
2. Mohon dido'akan dari jauh bila berpisah,
3. Saling tolog menolong dalam kebaikan, tiada prasangka dalam bersaudara,
4. Tunjukkan kegembiraan dan " senyuman " bila berjumpa saudara,
5. Berjabat tangan dan saling bermaafan ketika bertemu maupun akan berpisah,
6. Sering bersilaturahmi, memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya,
7.
Memenuhi hak ukhuwah saudaranya, Yaitu : mengucapkan dan menjawab salam, membela mu.min yang digunjing / didzolimi, menutupi aib saudaranya, memperhatikan nasihat yang disampaikan, memenuhi undangannya, mendo.akan jika bersin, dan berinteraksi dalam rangka dakwah dijalanNya.

Itulah warisan yang tampak jelas bernilai bahwa hak-hak ukhuwah tersebut mencakup setiap muslim yang meyakini Allah sebagai Rabbnya, Muhammad sebagai Nabi dan Rasulnya, Al Qur.an sebagai imamnya, dan Islam sebagai Diennya. Sesuatu yang hari ini semakin menipis melapisi aktivitas kita. Kapankah kiranya kita akan tergerak membenahinya ? Semua bergantung pada nilai diri dan keyakinan akan janji Allah dan Rasulnya. Maka saling tolong menolonglah kita secara lahir dan batin, sungguh Allah SWT sangat mencintai hambaNya yang suka tolong menolong. Semoga ukhuwah ini makin harmonis yang buat laju dakwah semakin bertambah .manis. dan tak akan mengering hingga ke ujung hati tiap Muslim . Muslimin pengemban risalah dakwah.. Amin.

Wallahu a.lam bish showwab.

"Ya Allah..sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan kecintaan hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru (dijalan)Mu, dan berjanji setia untuk membela syari.atMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya ya Allah..abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepadaMu, hidupkanlah dengan ma.rifahMu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Amin."

REZEKI YANG TELAH DITETAPKAN

Kesungguhan dalam mencari rezeki yang telah dijamin oleh Allah akan mendapatkannya, dan mengurangi dari apa yang diwajibkan padamu, adalah termasuk sifat yang menunjukkan bashiroh (mata hati) yang tertutup."

Sesuatu yang telah dijamin oleh Allah kepada seorang hamba adalah rezeki. Sesuatu yang dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah adalah rezeki juga. Pertanggunganjawaban itu, tidak lain ialah menempatkan harta yang telah dianugerahkan Allah kepada para hamba ialah dengan menjadikan harta berfungsi ibadah. Dengan demikian setiap harta kekayaan yang dijamin oleh Allah kepada manusia, hendaklah berfungsi benar sebagai barang jaminan yang diberlakukan sebagai ibadah untuk kepentingan yang berfaedah bagi si pemilik dan bermanfaat pula bagi sesama hamba Allah.

Sebab harta yang menjadi jaminan itu akan ditarik kembali oleh Allah apabila harta itu tidak memberikan manfaat bagi agama, sesama hamba, dalam hubungannya dengan keagungan nama Allah Ta'ala. Jaminan itu, berarti Allah Swt adalah pemilik yang syah dari semua harta yang ada di tangan manusia. Allah Ta'ala akan ridho apabila rezeki Allah itu akan menghidupkan syariat, kesejahtraan para hamba Allah, dan tentu Allah akan murka apabila rezeki itu jatuh ke tempat maksiat.

Selain itu pengertian yang dapat diambil dari perkataan sungguh sungguh di atas, adalah menunjukan kemampuan yang cukup untuk mendapatkan rezeki yang telah ditebarkan Allah Ta'ala di muka bumi ini. Kesungguhan mendapat rezeki Allah itu menjadi suatu keharusan, bahkan bisa menjadi wajib apabila rezeki itu akan berguna bagi ibadah seorang hamba. Mencari rezeki Allah itu bagi manusia telah menjadi sunnatullah. Jaminan Allah atas rezeki manusia, sebagaimana Allah telah menjamin rezeki bagi seekor anak hewan yang baru lahir dan membiarkannya hidup, karena Allah telah menyediakannya rezeki. Demikian juga halnya binatang melata ketika lahir, mampu melangsungkan hidupnya karena jaminan Allah atas rezekinya masing masing. Sebagaimana Allah berfirman, "Tiada seekor binatang melata pun di muka bumi ini, melainkan telah dijamin oleh Allah rezekinya.".

Dalam menuntut rezeki di dunia ini Allah tidak akan memaksa manusia agar mendapatkan harta yang berlimpah limpah. Manusia diberi kesempatan memenuhi kebutuhan hidupnya menurut kemampuan mereka masing masing. Yang diajarkan oleh Islam dalam masalah harta ialah agar manusia tidak bersikap berlebih lebihan. Karena sikap ini akan membawa ketamakan. Sedangkan ketamakan akan menjurus kepada kerakusan dan aniaya. Sikap rakus dan aniaya itu akan membutakan mata hati manusia.

Orang mukmin ketika mencari rezeki dengan sungguh sungguh selalu memperhatikan pula cara ber-muamalah, sikap hati hati, serta mampu membedakan antara harta yang halal dan harta yang haram.

Jaminan yang telah diberi oleh Allah dalam hal rezeki ini seperti difirmankan dalam Al-Qur anul Karim, "Perintahlah keluargamu mendirikan sholat, dan berlaku tabahlah menghadapi hidup. Tak perlu kamu bertanya soal rezeki."

Karena Allah Ta'ala telah menjamin rezeki hamba hamba-Nya, maka kesungguhan hamba untuk berikhtiar dan memohon dari Allah sangat dituntut. Pemberian Allah kepada manusia sesuai dengan ketaatan manusia kepada Allah.

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa kedudukan seorang hamba dalam kaitannya dengan rezeki yang diterimanya dari Allah, sangat erat dengan anugerah yang harus dijaganya. Rezeki sebagai pemberian Allah, haram untuk disia siakan, dan wajib untuk dimanfaatkan bagi agama Allah dan sesama hamba-nya.

Rezeki banyak kaitannya dengan persiapan manusia untuk berjumpa dengan Allah. Rezeki selain menjadi bekal hidup dunia, termasuk pula untuk bekal hidup di Akhirat. Apabila harta yang telah di-rezkikan kepada manusia dipergunakan untuk kepentingan agama dan amal soleh, seperti menginfakkan dan menzakatkannya. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur an "Berbekal bekallah kamu, maka sebaik baik bekal adalah menunjukkan ketakwaan kepada Allah."

Ketakwaan dalam harta, tidak lain adalah memberikan harta itu kepada hamba Allah yang berhak menerima. Karena dalam harta setiap muslim itu terkandung hak orang ora
rang dhu'afa.

Tetaplah Tersenyum

Bila kondisi hari ini masih seperti kemarin di mana harapan belum menjelma menjadi nyata. Tetaplah tersenyum. Bukan berarti Allah mengabaikan doa-doa kita. Kita tahu, Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

“Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya…” (QS Al mu'min:60).

Tak ada yang dapat meragukan janji-Nya. Doa kepada-Nya ibarat sebuah investasi. Tak akan pernah membuat investornya merugi. Karena penjaminnya adalah Dzat Yang Maha Pemurah, Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dzat Yang Maha Welas Asih itu, tak akan pernah ingkar janji. Tidak akan sia-sia munajat yang kita mohonkan pada-Nya, baik di waktu siang apalagi di sepertiga malam. Ketika lebih banyak makhluk-Nya pulas, dalam dekapan dinginnya malam dan hangatnya selimut tebal.

Bila belum ada perubahan berarti tentang rencana-rencana kita, tetaplah tersenyum. Allah lebih mengetahui apa-apa yang baik untuk kita. Yakinlah, bahwa:

“Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk disegerakan.” (QS An Nahl:1).

Allah Maha Mengetahui kapan sesuatu pas untuk kita, baik dalam sisi timing maupun momentnya. Allah, Pencipta alam raya ini, adalah sutradara hebat, yang tidak akan membiarkan kita terpuruk dalam keburukan. Selama kita yakin akan kekuasaan-Nya, yakin akan kasih sayang-Nya.

Jika semua serasa mandeg, tak ada kemajuan berarti. Tetaplah juga tersenyum. Allah punya cara sendiri untuk membuat kita senantiasa dekat dengan-Nya. Mungkin, semua ini dibuat-Nya untuk kita agar kita senantiasa hanyut dalam sujud-sujud panjang di penghujung malam. Senantiasa larut dalam tangis penuh harap, dalam buaian doa-doa panjang nan khuyuk.

Semua tak akan tersia-sia begitu saja. Allah, mencatat setiap upaya yang kita lakukan dan doa yang kita panjatkan. Segala sesuatu yang kita perbuat, sekecil apa pun itu, akan menuai balasan di sisi-Nya kelak. Niatkan semuanya hanya untuk meraih ridha-Nya, agar perjuangan hebat ini tak hanya bermakna sementara. InsyaAllah kita akan memetik buahnya kelak, di waktu yang telah Ia tentukan.

Dunia ini fana. Tak ada yang kekal didalamnya. Pun perjuangan ini, pengorbanan ini, juga kesulitan ini. InsyaAllah, suatu hari nanti, harapan akan berbuah kebahagiaan. Akan menjelma menjadi kemudahan. Karena, sekali lagi, Allah telah menjamin:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al Insyirah: 5-6)

“Allah pasti akan memberikan kemenangan atau mengadakan keputusan yang lain dari sisi-Nya.” (QS Al Maidah:52)

Tetaplah berbaik sangka kepada-Nya. Tetaplah berharap sepenuh hati kepada-Nya. Tetaplah gantungkan asa setinggi apa pun itu, hanya kepada-Nya. Sekali lagi, hanya kepada-Nya.

“Sesungguhnya, rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al A'raf: 56)

“…Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf: 87).

Dan, jika akhirnya harapan tidak menjelma seperti yang kita idamkan, tetaplah terus berbaik sangka kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui. Karena,

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah: 216).

Teruslah berjuang. Demi sebuah azzam yang dipancangkan untuk meraih ridho Ilahi Robbi.

Wallohua'lam bishshowwab.

Mendeteksi Sehatnya Qalbu (Hati)

Qalbu yang sehat memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab ¡Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan.¡¨ Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tidak memilih hal-hal yang berbahaya serta menjadikan sakitnya qalbu. Sedangkan tanda qalbu yang sakit adalah sebaliknya. Santapan qalbu yang paling bermanfaat adalah keimanan dan obat yang paling manjur adalah al-Qur¡¦an. Selain itu, qalbu yang sehat memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.Mengembara ke Akhirat

Qalbu yang sehat mengembara dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putra-putra akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekedar keperluannya, lalu akan segera kembali lagi ke negeri asalnya. Nabi shallallhu ¡¥alaihi wasallam bersabda, "Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melewati suatu jalan." (HR. al-Bukhari)

Ketika qalbu seseorang sehat, maka dia akan mengembara menuju akhirat dan terus mendekat ke arahnya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan bila qalbu tersebut sakit, maka dia terlena mementingkan dunia dan menganggapnya sebagai negeri abadi, sehingga jadilah dia ahli dan hambanya.

2.Mendorong Menuju Allah subhanahu wata¡¦ala

Di antara tanda lain sehatnya qalbu adalah selalu mendorong si empunya untuk kembali kepada Allah subhanahu wata¡¦ala dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha Allah, kedekatan dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tentram dengan Allah, berlindung kepada-Nya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut kepada Allah semata.

Maka qalbu tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk menemukan ketenangan dan ketentraman bersama Ilah sembahan nya. Sehingga tatkala itulah ruh benar-benar merasakan kehidupan, kenikmatan dan menjadikan hidup lain daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh kelalaian dan berpaling dari tujuan penciptaan manusia. Untuk tujuan menghamba kepada Allah subhanahu wata¡¦ala inilah surga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.

Abul Husain al-Warraq berkata, "Hidupnya qalbu adalah dengan mengingat Dzat Yang Maha Hidup dan Tak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya."

Oleh karena itu terputusnya seseorang dari Allah subhanahu wata¡¦alaƒnlebih dahsyat bagi orang-orang arif yang mengenal Allah daripada kematian, karena terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang kematian adalah terputus dari sesama manusia.

3.Tidak Bosan Berdzikir

Di antara sebagian tanda sehatnya qalbu adalah tidak pernah bosan untuk berdzikir mengingat Allah subhanahu wata¡¦ala. Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak terlena dan asyik dengan selain-Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan ke jalan-Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah subhanahu wata¡¦ala atau saling mengingatkan dalam kerangka berdzikir kepada-Nya.

4. Menyesal jika Luput dari Berdzikir

Qalbu yang sehat di antara tandanya adalah, jika luput dan ketinggalan dari dzikir dan wirid, maka dia sangat menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya.

5. Rindu Beribadah

Qalbu yang sehat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah subhanahu wata¡¦ala, sebagaimana rindunya seorang yang kelaparan terhadap makanan dan minuman.

6.Khusyu' dalam Shalat

Qalbu yang sehat adalah jika dia sedang melakukan shalat, maka dia tinggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan. Sangat memperhatikan masalah shalat dan bersegera melakukannya, serta mendapati ketenangan dan kenikmatan di dalam shalat tersebut. Baginya shalat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa.

7.Kemauannya Hanya kepada Allah

Qalbu yang sehat hanya satu kemauannya, yaitu kepada segala sesuatu yang diridhai Allah subhanahu wata¡¦ala.

8. Menjaga Waktu

Di antara tanda sehatnya qalbu adalah merasa kikir (sayang) jika waktunya hilang dengan percuma, melebihi kikirnya seorang yang pelit terhadap hartanya.

9. Introspeksi dan Memperbaiki Diri

Qalbu yang sehat senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkat kan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba'ah (mengontrol) dan ihsan (seakan-akan melihat Allah subhanahu wata¡¦ala dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Bersamaan dengan itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah subhanahu wata¡¦ala serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.

Demikian di antara beberapa fenomena dan karakteristik yang mengindikasikan sehatnya qalbu seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa qalbu yang sehat dan selamat adalah qalbu yang himmah (kemauannya) kepada sesuatu yang menuju Allah subhanahu wata¡¦ala, mencintai-Nya dengan sepenuhnya, menjadikan-Nya sebagai tujuan. Jiwa raganya untuk Allah, amalan, tidur, bangun dan bicaranya hanyalah untuk-Nya. Dan ucapan tentang segala yang diridhai Allah lebih dia sukai daripada segenap pembicaran yang lain, pikirannya selalu tertuju kepada apa saja yang diridhai dan dicintai-Nya.

Berkhalwah (menyendiri) untuk mengingat Allah subhanahu wata¡¦ala lebih dia sukai daripada bergaul dengan orang, kecuali dalam pergaulan yang dicintai dan diridhai-Nya. Kebahagiaan dan ketenangannya adalah bersama Allah, dan ketika dia mendapati dirinya berpaling kepada selain Allah, maka dia segera mengingat firman-Nya,
¡Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. (QS. 89:27-28)

Dia selalu mengulang-ulang ayat tersebut, dengan harapan dia akan mendengarkannya nanti pada hari Kiamat dari Rabbnya. Maka akhirnya qalbu tersebut di hadapan Ilah dan Sesembahannya yang Haq akan terwarnai dengan sibghah (celupan) sifat kehambaan. Sehingga jadilah abdi sejati sebagai sifat dan karakternya, ibadah menjadi kenikmatannya bukan beban yang memberatkan. Dia melakukan ibadah dengan rasa suka, cinta dan kedekatan kepada Rabbnya.

Ketika disodorkan kepadanya perintah atau larangan dari Rabbnya, maka hatinya mengatakan, "Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi dengan suka cita, sesungguhnya aku mendengarkan, taat dan akan melakukannya. Engkau berhak dan layak mendapatkan semua itu, dan segala puji kembali hanya kepada-Mu.¡¨

Apabila ada takdir menimpanya maka dia mengatakan, " Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, miskin dan membutuhkan-Mu, aku hamba-Mu yang fakir, lemah tak berdaya. Engkau adalah Rabbku yang Maha Mulia dan Maha Penyayang. Aku tak mampu untuk bersabar jika Engkau tidak menolongku untuk bersabar, tidak ada kekuatan bagiku jika Engkau tidak menanggungku dan memberiku kekuatan. Tidak ada tempat bersandar bagiku kecuali hanya kepada-Mu, tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepadaku kecuali hanya Engkau. Tidak ada tempat berpaling bagiku dari pintu-Mu, dan tidak ada tempat untuk berlari dari-Mu.¡¨

Dia mempersembahkan segalanya hanya untuk Allah subhanahu wata¡¦ala, dan dia hanya bersandar kepada-Nya. Apabila menimpanya sesuatu yang tidak dia sukai maka dia berkata, "Rahmat telah dihadiahkan untukku, obat yang sangat bermanfaat dari Dzat Pemberi Kesembuhan yang mengasihiku." Jika dia kehilangan sesuatu yang dia sukai, maka dia berkata, "Telah disingkirkan keburukan dari sisiku."

Semoga Allah subhanahu wata¡¦ala memperbaiki qalbu kita semua, dan menjaganya dari penyakit-penyakit yang merusak dan membinasakan, Amin.

--------------
Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita. Aamiin

-----------

Nikmatnya Bersahabat Dengan Kesendirian


http://www.voa-islam.com/

Hingar bingar dunia seringkali melenakan manusia. Keindahannya dibalut dalam keramaian yang penuh dengan kepentingan. Bagi yang tiada terbiasa, begitu kesendirian itu tiba, sejenak mereka akan merasa terpojok pada keadaan yang sangat menjemukan. Tapi justru sebenarnya disanalah nikmat itu berada. Kasih sayang Allah menanti kita untuk mendekat. Semua tergantung kepada keputusan diri kita untuk menyambutnya atau tidak.

Bahkan batinpun butuh istirahat, butuh nutrisi lebih untuk menahkodai langkah kita selalu menuju jalan yang benar. Mereka butuh sejenak, untuk mereview laporan kebaikan dan kebandelan kita sebagai "anak buahnya", kepada Allah SWT. Ternyata kesendirian membawa nikmat bagi hati hati yang merasa tiada pernah sendiri.

Ternyata kesedirian tak selamanya mematikan. Tanyalah kepada para pecinta malam yang terhanyut dalam sholat dan keintiman dengan Robb mereka. Betapa nikmatnya karunia sebuah air mata itu. Air mata penyesalan dan permohonan keampunan atas dosa dan kekhilafan.

Ternyata kesendirian tak selamanya menyakitkan. Tanyakan saja kepada para "penyalur" rezeki. Mereka memilih untuk hanya memberi tahu diri mereka sendiri, atas apa yang mereka berikan kepada orang lain. Tak perlu beramai ramai apalagi dengan pengumuman. mereka melakukan sesuatu untuk hanya diketahui oleh yang maha mengetahui.

Ternyata kesendirian adalah menyelamatkan. Tanyakan saja pada para manusia penyimpan aib sodara mereka. tiada waktu lebih untuk mencela kesalahan manusia lain. yang ada adalah belajar dari kesalahan mereka dan terus memperbaiki diri sendiri.

Ternyata Kasih sayang Allah SWT itu unik untuk disampaikan.

Dalam kesendirian Allah SWT memberi jeda waktu untuk penyegaran nurani dan "benafas" kembali diri kita dalam pertemuan hangat dengannya, sebelum kita memulai langkah baru menghadapi tantangan dunia.

Ternyata Kasih sayang Allah SWT itu unik untuk direnungkan.

Dalam kesendirian kita diajarkan menjadi sahabat bagi diri sendiri. Dan hal itu adalah memang yang paling masuk akal. Bukan tak boleh meminta bantuan kepada sesama, tapi akan lebih baik jika kita mengharuskan berdiri dengan kaki sendiri. dan dikala terjatuhpun, kita harus mampu membangkitkan diri.

Mencoba ramah pada kesendirian, mungkin akan lebih baik dan berarti. Ya, akan lebih berarti disaat keadaan dan dunia tak bersahabat dengan kita. Berusaha menjadi sahabat terbaik bagi diri sendiri entah dalam keramaian ataupun kesendirian adalah sebuah anugrah. Karena kita sendirilah pemeran utamanya, pemimpin dari diri sendiri dan yang paling mengerti isi hati.

Ternyata kesendirian membawa nikmat bagi hati hati yang merasa tiada pernah sendiri. Karena mereka percaya bahwa Allah selalu menemani.[syahidah]

Mutiara yang Terjaga

Mutiara yang Terjaga

Sekilas ketika anda membaca judul di atas, apa yang terlintas di benak anda? Bila anda berpikir bahwa mutiara yang terjaga adalah batu ratna yang hanya boleh dapat dimiliki oleh orang-orang kaya, maka di sini anda keliru. Mutiara yang terjaga di sini adalah sebuah metafora tentang seorang wanita mukminah yang senantiasa menjaga dirinya yang berhias dengan akhlak mulia, istiqomah di atas syariat Tuhannya, berpegang teguh dengan sunnah Nabinya sall-Allahu 'alayhi wasallam, serta tumbuh di likungan yang terjaga.

Mutiara yang terjaga itu adalah wanita yang solehah yang hanya pantas dimiliki oleh seorang pemuda yang soleh agama dan akhlaknya. Dan sejujurnya wanita solehah jauh lebih berharga dari mutiara itu sendiri, melebihi segala intan dan ratna.

Pada risalah yang sederhana ini sengaja ana mengangkat pembahasan wanita solehah dengan harapan ia dapat memaparkan secara singkat keuntungan memiliki istri solehah, membenarkan hadith Nabi sall-Allahu 'alayhi wasallam yang artinya: "Prioritaskan agamanya niscaya engkau akan beruntung." dan sebagai alat timbang bagi para pemuda yang bersiap diri untuk menempuh mahligai rumah tangga sebelum nantinya menyesal...
Prioritas yang salah...

Hanya kerana tinggi badan kurang sekian senti dari tinggi ideal atau kulit kurang putih, seringkali seseorang pemuda memilih mundur taratur untuk menikahinya, meskipun ia memiliki kriteria sebaik-baik perhiasan dunia (baca: wanita solehah). Para pemuda lebih memprioritas yang cantik, yang putih, yang kaya harta bahkan sampai keturunan darah biru meskipun minim atau nihil dari warna Islam, meskipun rohaninya selalu kemarau panjang.

Padahal istri solehah lebih dapat menjaminkan kelestarian rumah tangga, menenteramkan jiwa dan menjadi sarana untuk meraih sekian banyak anugerah dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Maka ketika seorang pemuda berfikir untuk menikah mulailah ia meletakkan target di pelupuk matanya, apa tujuan ia menikah? Bertolak dari sinilah dia mulai mencari dan ikhtiar, jika dia telah memasang target untuk memilih istri yang cantik, maka dia akan mencari tahu siapa yang layak untuk dilamar. Dia akan menanyakan keadaan seorang gadis dan tentang seberapa kecantikannya setiap kali bertemu dengan orang. Adapun yang lain, ketika (targetnya) ingin mendapatkan materi dengan menikah, maka anda akan melihat ia mencari gadis yang kaya dan mensyaratkan calon istrinya harus sudah memiliki gaji tetap misalnya. Sedangkan yang lain ada yang menikah untuk mendapatkan kehormatan. Andai saja, seorang wanita memiliki semua kriteria yang disyaratkan ini, kalau tidak maka ia akan mengurungkan niatnya, mundur teratur.

Faidah memiliki istri sholehah

Nikah di dalam Islam memberikan manfaat yang bermacam-macam, apalagi menikah dengan wanita solehah jika disertai niat baik dan mengharap pahala dari Allah taala. Berikut aini adalah beberapa faidah memiliki istri solehah itu:

1. Ia taat kepada Rasulullah sall-Allahu 'alayhi wasallam, kerana beliau menganjurkan untuk menikah dengan wanita sholehah.
2. Menghasilkan keturunan yang baik dan menyambung nasab, dengannya dia boleh mendapatkan pahala.
3. Istri solehah akan mendoakan suaminya ketika sholat, berdiri maupun duduk. Dia juga akan berterima kasih atas usaha/nafkah yang diberikan suaminya (tidak sedikit kita jumpai baik dalam sejarah maupun di zaman ini, keberhasilan suami kerana di belakangnya ada wanita yang mulia, maka tidak menutup kemungkinan doa istri solehah memainkan peranan di dalamnya.
4. Istri solehah adalah sebaik-baik wanita, sebagaimana yang telah dituturkan oleh Rasulullah sall-Allahu 'alayhi wasallam ketika beliau ditanya, siapakah wanita yang paling baik? Beliau menjawab,"Istri yang menyenangkan ketika dipandang, taat ketika diperintah dan tidak menyelisihi suami dengan apa yang tidak ia sukai, baik menyangkut kepribadian dirinya maupun berkaitan dengan harta suaminya."(Hr.Ahmad)
5. Wanita solehah menjadi teman yang betah tinggal di rumah, bukan orang yg hobi keluar masuk rumah sebagai realisasi dari firman Allah subahanahu wa taala," dan hendaklah kamu tetap di rumahmu." (Surah al-Ahzab: 33)
6. Istri solehah adalah istri yang taat, rindu akan kegembiraan yang dirasakan suaminya baik jiwa maupun raganya, meskipun dia sedang ada kesibukan, dia akan sedih jika melihat suaminya gelisah, dan air matanya mengalir jika melihat suaminya terluka.

Dan masih banyak lagi buah yang dapat dipetik dari memperistri wanita solehah yang tidak mungkin untuk menulis semua di sini, maka adalah menyenangkan jika anda menyimak kalamullah berikut, " dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik (pula)". (Surah an-Nur: 26)

Maka jadilah anda bersama istri termasuk golongan yang disebutkan oleh Allah azza wa jalla sebagai orang-orang yang Ia kumpukan di atas takwa dan hidayah. Gadis itu tak jauh dari mereka...

Sejak masih usia belia, dia berlomba bersama teman-temannya di sekolah, dia berlomba dengan gigihnya, berupaya bersama saudarinya untuk menghafal al-Qur'an di sekolah serta belajar agama. Hal itu dilakukan selama bertahun-tahun. Bila ia mengetahui suatu amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah taala niscaya ia akan menempuhnya secara beristiqomah, puasa sunnah hari isnin dan khamis selalu, puasa tiga hari tiap bulan tak dilupa, bahkan qiyamullail pun tak pernah terlewatkan. Ketika Allah mudahkan baginya untuk menyelesaikan sekolahnya di madrasah atau di kampus dan dia mendapatkan gaji bulanan, dia pun merasa senang dan bersyukur.

Tahukah anda, sungguh mutiara yang terjaga dan yaqut yang berkilau ini telah mendekati usia dua puluh lima, namun belum menikah. Adapula temannya yang lain umurnya mendekati tiga puluh dan adapula yang umurnya di antara keduanya. Manakah pemuda yang belomba untuk memperebutkan wanita sehebat itu dan terbersit keinginan dalam hatinya untuk mendapatkan wanita solehah??

Para pemuda itu menjauhi mereka kerana kulitnya agak hitam, atau tinggi tubuhnya kurang beberapa senti saja dari tinggi ideal atau kerana sedikit lemah penglihatannya. (hal ini bukan berarti wanita solehah itu identik dengan bentuk rupa yang buruk, bahkan banyak di antara mereka yang dianugerahi oleh Allah kecantikan rupa yang menawa dan kecantikan akhlak)

Syamit bin 'Ijlan rahimahullah berkata, "Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang memilih seorang wanita meskipun tubuhnya tinggal separuh, wajahnya terdapat kudis, jika memang diyakini bahwa dia adalah seorang penghuni syurga."

Tidak diragukakan lagi bahwa jika seorang pemuda merindukan seorang gadis idaman yang solehah diantara umat ini, sekarang yang muncul di benaknya, "Di manakah aku boleh mendapatkannya? Di manakah tempat tinggalnya?" Pertanyaan ini tidak aneh, sebagaimana pertanyaan jika seseorang mahu membeli sebuah rumah atau kereta, bukankah ia akan bertanya secara detail? Maka jawabannya adalah bahwa tempat wanita solehah adalah di balik rumahnya. Dia tidak nampak sering keluar rumah kecuali benar-benar memerlukannya, seperti di pasar atau di jalan. Dia mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya dalam mengenalkan hijab, ia berada di tempat sholat di madrasah, mahupun di sekolah umum.

Wanita solehah juga berada di rumah ahli ilmu, keluarga yang bagus agamanya dan di kalangan orang-orang yang mulia. Wanita solehah dapat dijumpai di rumah-rumah tersebut.
Alhamdulillaah.....

Saudaraku, sudah selayaknya kita menyempurnakan syarat istiqomah dalam dalam pribadi kita. Seandainya kita melihat para salafus shalih, maka kita jumpai merekalah contoh terbaik dalam membangun rumah tangga. Imam Ahmad rahimahullah bercerita tentang istrinya yang bernama Habasyah binti al-Fadhl, "Dia bersamaku selama tiga puluh tahun, tidak pernah dia berselisih denganku walaupun dalam satu kata, kemudian dia meninggal lebih dulu, semoga Allah merahmatinya."

Tidak akan menyesal jika anda mau mentaati perintah Rasulullaah sall-Allahu 'alayhi wasallam di dalam sabdanya, "Nikahilah kerana agamanya, niscaya engkau beruntung." Sejukkanlah pandangan mata dan perbanyaklah do'a untuk mendapatkan "istri sholehah."

Allahu musta'an

♥Jika RINDU ini bertahtah..

♥Jika RINDU ini bertahtah,aku harap biarlah untuk ALLAH semata, Andai RINDU ini menarik resah kepadaMU aku pasrah,Andai penCARIan ini masih belum kutemui,Ya ALLAH damaikanlah HATI,Biarlah RESAH menarik SEPI.Biarlah KECEWA meratap pergi,Biarlah KASIH mengikat DIRI,Ya MUHAIMIN kepadaMU aku mengadu HATI,seriikanlah taman HATI bukan pada fikirku tapi pada redhaMU.

Jangan panggil aku akhwat...

Jangan panggil aku akhwat...
karna melihat ikhwan masih sering terpikat
dengan ikhwan masih sering berkhalwat
di kampus pun masih sering berikhtilat

Jangan panggil aku akhwat...
karna sholat pun masih sering telat
beribadah masih tidak hikmat
membaca Al-Qur'an masih tercekat
hafalan surat pun masih belum tamat

Jangan panggil aku akhwat...
kepada orangtua dan guru masih belum hormat

masih suka mendengar lagu-lagu barat
kepada oranglain sering berpikiran jahat
bersaing pun dengan tidak sehat

Jangan panggil aku akhwat...
karna diri ini masih sering khilaf
masih susah minta maaf begitupun memberi maaf

Jangan panggil aku akhwat...
karna menjalankan perintah ALLAH aku masih belum patuh
karna jiwa ini masih rapuh
setiap hari selalu mengeluh
oleh orangtua pun masih susah disuruh

Jangan panggil aku akhwat...
karna diri ini masih sering berbuat salah
mulut ini masih sering fitnah
dimana-mana selalu ghibah

Jangan panggil aku akhwat...
karna diri ini masih jarang bersedekah
hati ini selalu resah sering marah-marah
dan pada oranglain pun tidak ramah

Jangan panggil aku akhwat...
sungguh sebutan itu belum tepat...

tapi aku janji selalu berusaha jadi orang yang bermanfaat
buat keluarga dan para kerabat
untuk kehidupan yang baik dunia akhirat.
01 Juni · Suka ·

Oh Ikhwan Oh Akhwat

Oh ikhwan by Ust.Fatur Rahman

Apa bedanya dengan Si Marwan Si Ali, Paijo atau Si Iwan
Oh ternyata Cuma beda sebutan

Oh.. Ikhwan
Walaupun tidak terlalu rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman

Oh.. Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak dan ketahuan
Jenggot melambai, baju koko & mata kaki keliatan
Kalo ngomong pake ane, antum, afwan-afwan


Oh.. Ikhwan
Sudah banyak yang bertebaran
Ada di masjid, kampus bahkan perkantoran
Sering kali ada yang getol nyari penghasilan
Ngga taunya nyari modal buat walimahan

Oh.. Ikhwan
Kalo lagi aksi, semangatnya nggak diragukan
Pekikan takbir selalu di kumandangkan
Ngomong2… kamar dikosan kok berantakan?
(Aduh.. pulang jangan lupa diberesin Wan!)


Oh.. Ikhwan
Sepekan sekali ikut kajianHujan dan badai nggak jadi halangan
Juga ngga ketinggalan tiap acara kepartaian
(Tapi.. cuci dulu tuh baju rendeman..!)

Oh.. Ikhwan
Pagi-pagi jarang sarapan
Alesannya males masak atau belum dapet kiriman
Akhirnya kena sakit magh sama panuan
( Kok yang terakhir nggak nyambung Wan!)

Oh.. Ikhwan
Jarang banget yang mata duitan
Demi dakwah, hati ikhlas tanpa harap imbalan
Walau kerasa, nih perut keroncongan
( Laporan aja Wan! Sama anggota dewan)

Oh.. Ikhwan
Anehnya kalau lagi jalan
Ngukurin tanah ape nyari duit jatoh sih wan?
Ooohh.. ternyata dia lagi jaga pandangan!!
Hati-hati Wan, awas nginjek gituan!!

Ikhwan… ikhwan…
Lucunya kalo ada akhwat berpapasan
Langsung minggir! Nunduk, acuh tak acuh kaya musuhan
(Gubrak..!! Suara apaan tuh Wan? )
Eh.. si ukhti jatuh, kagak ngeliat ada selokan

Ikhwan… ikhwan…
Uniknya kalo lagi rapat gabungan
Pake pembatas alias hijab biar nggak bisa lirik-lirikan
Sering juga rapatnya pake SMSan
Kadang SMSnya malem2 sambil bangunin tahajudan
Upppss.. Yang ini cuma sesama ikhwan kan..??

Oh.. Ikhwan
Badannya ade yang keker mirip binaragawan
Oh ternyata dia instruktur kepanduan
Biar di keroyok sama pereman
Kagak bakal panggil bantuan
( Abis.. udah ga bisa lari sih Wan! )

Oh.. Ikhwan Jarang juga yang suka jajan
Mendingan nabung buat masa depan
Sekarang duitnya sudah banyak dalam celengan
(Eh, itu utang dibayar dulu Wan!)

Oh.. Ikhwan
Merasa sepi di tengah keramaian
Merindukan hadirnya bidadari penyemangat iman
Temen sekosan terasa sudah membosankan
Ditambah bisikan-bisikan setan yang kedengeran
Hemmm.. Istigfar Wan!

Oh.. Ikhwan
Pengen dapet istri yang wajahnya mirip artis di iklan
Yang nggak malu-maluin kalo diajak kondangan
Terus mulutnya yang nggak rame kaya petasan
Tiap 3 hari khatam Al Quran
Kelompok yang dibina udah lebih dari 20an
Setia sampe mati dan nggak mata duitan
Dan… setuju aja kalau suami mau cari istri tambahan

Oh.. Ikhwan
Tapi, seringnya harapan tidak sesuai kenyataan
Abis, nyari istri yang sempurna gitu kan kagak gampangan!
Apalagi kalo modalnya serba pas-pasan
Ya.. Murobbi juga nyariinnya bakal itung-itungan
Sabar deh Wan!
Percaya aja sama yang Maha Rahman!

Oh.. Ikhwan
Nggak sengaja, liat ukhti minta bantuan
Jatoh dari motor masuk paretan
Hati berdebar mungkin ada harapan
Eeehh… taunya si Ukhti istrinya temen satu Liqo’an
(Gubrak..!! sungguh kasihan )

Huuhhh… Dasar Ikhwan!!!
Afwan ya Wan!! Cuma mainan yang nulis juga ikhwan…^^


Oh akhwat By ust.Fatur Rahman

Oh… Akhwat
Wanita anggun pembasmi maksiat
Busananya rapi menutup aurat
Paling anti pake pakaian ketat
Katanya sich, ini salah satu ciri muslimah yang taat

Oh… Akhwat
Rajin mengaji dan tahajud dimalam yang pekat
Alasannya, biar selamat dunia dan akhirat

Ngga lupa dia doa dan munajat
Agar mendapat teman sejati dalam waktu cepat


Oh… Akhwat
Aktivitasnya begitu padat
Kuliah, organisasi sampe-sampe sehari 3 x ngikutin rapat
Ada juga yang ngajar TPA dan ngajar privat
Demi Allah, semua dilakukan dengan semangat

Oh… Akhwat Tapi hari ini kok seperti kurang sehat?
Badan lesu dan muka keliatan pucat
Jalannya lunglai dibawah terikan matahari yang menyengat
Ooo.. ternyata dia, magh nya lagi kumat
(Abis… waktu sarapan cuma makan sepotong kue donat!)


Oh… Akhwat Banyak juga yang berjerawat
Dari yang kecil-kecil sampe yang segede tomat
Padahal sudah nyobain semua sabun dan juga obat
( Sabar… sering wudhu lama2 juga ilang, Wat!)

Oh… Akhwat Sering betul kirim SMS buat para sahabat
Isinya kalo ngga ngundang syuro, ya.. ngasih tausiyah atau nasihat
Walau kadang terasa bikin pulsa ngga’ bisa hemat

Oh… Akhwat
Seneng banget kalo makan coklat
Nggak sadar kalo gigi udah pada berkarat
Gara-gara sebulan sekali baru disikat
(Hiii… jorok nian kau, Wat!)

Oh… Akhwat Paling seru waktu kumpul sesama akhwat
Ngobrolin dakwah sampe hal-hal yang kadang kurang manfaat
Apalagi kalau sudah pada saling curhat
Bisa-bisa air mata mengalir begitu lebat
( Wiih, curhat apaan tuh, Wat!)

Oh… Akhwat
Paling berani kalo di ajak debat
Siap bertahan sampe lawan bicaranya mulai sekarat
1 jam.. 2 jam.. 3 jam.. Wuiih dia masih kuat..!
4 jam….? Woy berenti…! waktunya sudah masuk sholat..!!

Oh… Akhwat Sore-sore makan soto babat
rame-rame bareng temen satu liqo’at
Maklum, hari itu ada yang baru punya hajat
Baru wisuda… walaupun wisudanya bareng adek2 tingkat

Oh… AkhwatNonton konser Izzis sambil lompat-lompat
Tak terasa badan mulai capek dan mulai berkeringat
Sampai nggak sadar kalo ada copet yang mulai mendekat
( Tenang…. Si Ukhti kan sudah belajar silat..!!)

Akhwat… Akhwat… Pergi kuliah di hari Jumat
Buru-buru karena takut datangnya telat
Padahal hawa kantuk masih terasa melekat
Gara-gara Facebookkan tengah malem sampe jam 1 lewat
( So.. What gitu Wat ?!)

Oh… Akhwat
Banyak yang nggak mau dimadu,apalagi jadi istri ke empat
( Waduh, kalau yang ini ane nggak berani nerusin, Wat!)

Oh… Akhwat
Mau lebaran bantuin ibu buat ketupat
Hati gembira karena mau ketemu sanak kerabat
Tapi kesel saat ditanya… Lebaran ini masih sendiri, Wat?

Oh… Akhwat
Berharap sang pengeran datang tidak terlambat
Untuk menjemput ke hidup baru yang penuh rahmat
Namun apa daya saat proses ta’aruf jadi tersendat
Gara-gara sang Ikhwan, malah akhirnya ngurungin niat
( Huuu.. reseh banget tuh Ikhwan, Wat!)

Oh… Akhwat
Masih Banyakkah yang seperti Fatimah Binti Muhammad?
Yang memilih pendamping bukan kerena harta, tahta dan martabat
Atau hanya tertarik pada gemerlap dunia yang sesaat
Tapi… Agama dan Akhlak itulah yang ia lihat
Wah.. kalau ada… ane pesen satu Wat!
*peace* ( Please dong akh, Wat! )

Oh… Akhwat
Hidup memang tak selamanya nikmat
Kadang ringan kadang juga terasa berat
Tapi teruslah Istiqomah kau di setiap saat
Karena engkaulah…. Bidadari Harapan Ummat!

Maap ya.. Wat! Kalau ada kata-kata salah yang didapat
Maklum, yang buat bukannya Akhwat
Udah dulu ya.. yang buat matanya udah 5 Watt!

HIDUP AKHWAT!!!

Kamis, 04 Agustus 2011

Pintu Jalan Hidayah

Assalamu'alaikum...
Sugeng rawuh, selamat datang di Blok saya.... 


Alhamdulillah, selesai juga bikin Bloknya... he he, susah2 gampang sich, alhamdulillah dah jadi... Blok ni saya namakan "Mencari Jalan Hidayah", harapannya sich agar kita semua bisa bersama - sama mendapatkan hidayah dari Allah SWT lewat apapun itu, mungkin bisa dari blok ini bisa saling bertukar pikiran, informasi, berbagi tausiyah dan share tentang senandung Nasyid favorite.

Sekian, semoga bermanfaat..

Wassalamu'alaikum... ^_^